5 Etika Mendaki Gunung | WISESATRAVEL.COM

5 Etika Mendaki Gunung

Mendaki gunung telah menjadi satu aktifitas yang semakin digemari, baik oleh kalangan muda-mudi, orang tua maupun anak-anak. Meskipun tergolong olahraga atau aktifitas yang ekstrem tidak menyurutkan minat mereka untuk terus melakukan aktifitas yang digemarinya ini, terbukti semakin banyak Pendaki Pemula yang menjejakkan kakinya di gunung-gunung di Indonesia. Saat ini mendaki gunung telah menjadi sebuah trend dan semua orang bisa melakukannya, namun sayangnya hal ini tidak diikuti dengan pengetahuan dan pemahaman yang benar mengenai tata krama dan etika yang perlu dilakukan saat mendaki ke sebuah gunung. Sehingga seringkali pendaki-pendaki sekarang mengabaikan etika yang perlu ditaati ketika mendaki gunung.
Etika Mendaki Gunung

Kita semua harusnya mengetahui dan memahami bahwa untuk mengunjungi sebuah tempat pasti berlaku etika masyarakat setempat yang harus kita taati, tidak terkecuali saat kita mengunjungi atau mendaki gunung. Berikut kami sampaikan kembali etika dasar mendaki gunung agar semua pendaki mengetahui dan memahami etika yang berlaku saat mendaki, sehingga bisa tercipta situasi yang kondusif saat aktifitas pendakian dilakukan : Baca juga Manfaat Mendaki Gunung

Memohon Ijin Sebelum Mendaki
Selain mempersiapkan segala perlengkapan mendaki, logistik serta persiapan secara fisik dan mental sobat-sobat juga harus melakukan satu hal yang sangat penting ini, yaitu memohon ijin kepada aparat terkait mengenai lokasi gunung yang akan anda kunjungi. Biasakan untuk ijin dan melewati jalur yang telah ditetapkan, upayakan jangan mencari jalur sendiri yang malah nanti akan membuat anda tersesat di gunung. Meminta ijin pada aparat terkait juga berfungsi sebagai kontrol dan tindakan prefentif bila terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan menimpa kita. Dengan melakukan ijin sebelum mendaki kita akan cepat mendapatkan respon bila terjadi kecelakaan atau tersesat saat mendaki gunung.

Menghormati Etika Setempat 
Sebagai seorang yang berkunjung ke suatu tempat, kita dihadapkan pada peraturan atau etika dari tuan rumah yang harus kita hormati dan kita taati. Begitu juga saat kita akan mendaki gunung, etika yang berlaku di masyarakat sekitar harus kita hormati dan kita taati sehingga akan tercipta situasi yang mendukung perjalanan kita. Bersikaplah sopan dan arif sehingga setiap orang segan dan juga menghargai anda, tidak mencela atau bahkan menghina tingkah laku anda saat berkunjung ke suatu daerah untuk mendaki gunung. 

Menjaga Kelestarian Gunung
Mendaki gunung bukan hanya tentang menggapai sebuah puncak, namun lebih kepada bagaimana kita bisa tetap menjaga kelestarian alam serta ketenangan alam yang kita kunjungi, puncak adalah sebuah hadiah dari perjuangan keras kita. Untuk itu selama perjalanan mendaki ada baiknya sobat-sobat tetap menjaga kelestarian alam dengan tidak membuang sampah sembarangan digunung, tidak merusak segala apapun yang berada di alam, atau selalu bijak saat harus membuat api unggun agar tidak terjadi kebakaran hutan.  Tidak hanya itu sobat-sobat juga harus menahan diri untuk tidak membuat kegaduhan yang mengganggu ketenangan flora dan fauna di hutan yang dikunjungi dan tetaplah menjaga kebersihan saat berada di sumber air.

Jangan Sombong Dan Takabur
Mendaki gunung dan berada di alam bebas seharusnya membuat kita lebih mawas diri dan tidak sombong, mengingat begitu kecilnya diri kita di luasnya ciptaan Sang Pencipta kita. Namun sifat ini sering kali terabaikan oleh para pendaki sehingga mereka merasa sombong dan mampu menaklukkan gunung yang didaki. Ingatlah sobat bahwa mendaki gunung bukanlah menaklukkan tingginya sebuah gunung, mendaki gunung adalah seni untuk menaklukkan diri sendiri, menaklukkan kesombongan diri sendiri, dan mengendalikan diri sendiri. Untuk itu jangan pernah sombong dan takabur saat berada di gunung, karena alam dan gunung tidak bisa ditaklukkan, yang hanya bisa kita lakukan adalah bertahan di ganasnya alam dengan berupaya menyatu dengan alam. Baca juga : Mendaki Gunung Bukan Sekedar Eksistensi Namun Pengendalian Diri

Taati Kode Etik Pencinta Alam
Pencinta Alam mempunyai kode etik yang harus dimengerti dan dipahami oleh setiap orang yang berkecimpung di dunia petualangan. Menjadilah seorang pendaki gunung yang bijak, "Jangan pernah membunuh apapun selain waktu, "Jangan pernah meninggalkan apapun selain jejak kaki, dan "Jangan mengambil apapun selain foto". Setiap pendaki gunung harus berupaya semaksimal mungkin untuk memenuhi kode etik dan prinsip dasar mendaki gunung, agar mendaki tidak hanya tentang menggapai puncak namun mendaki gunung bisa menjadi aktifitas yang benar-benar bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun bagi masyarakat.

Nah sobat traveler, setelah mengetahui 5 Etika mendaki gunung mudah-mudahan di pendakian selanjutnya bisa lebih baik, lebih bisa menjadi seorang pendaki yang bijak, bijak dalam bersikap dan bertindak agar aktifitas pendakian kita mempunyai nilai tambah bukan hanya sekedar bisa menggapai puncak gunung namun bisa membawa perubahan bagi diri kita dan masyarakat disekitar kita. Salam Rimba!!

0 Response to "5 Etika Mendaki Gunung"

Posting Komentar